Green Generation
Kamis, 29 November 2012
DAUR ULANG
DAUR ULANG SAMPAH DAN PENERTIBAN PEMBUANGAN SAMPAH
Daur Ulang Sampah
Setiap hari manusia menghasilkan sampah, apa lagi bagi yang tinggal di daerah pedesaan.misalnya di daerah sekitar saya ini, tepatnya didesa sidomulyo kelurahan Ringin Mulyo cepiring kendal. Sampah yang tercemar didaerah sekitar desa saya ini terdiri atas sampah organik dan anorganik.
A. Sampah Organik adalah Sampah yang berasal dari tumbuhan / hewan. Misalnya sampah daun – daunan, sayuran, dsb.
Karena kemajuan Ilmu Teknologi dan pengetahuan manusia, orang-orang yang tinggal di desa ini dapat memanfaatkan sampah untuk dijadikan kertas ataupun pupuk organik. Warga sekitar sepakat untuk melakukan tindakan yang banyak bermanfaat terhadap sampah-sampah tersebut. Karena melihat kondisi lingkungan di sekitar sangat risih dan kotor sekali sehingga tidak enak di pandang mata. Warga sekitar berencana ingin mendaur ulang sampah-sampah tersebut menjadi barang-barang yang berguna bagi kehidupan manusia, Akhirnya sampah-sampah yang berasal dari organik dapat di proses menjadi pupuk organik dan digunakan masyarakat setempat untuk memupuk tanaman mereka. Masyarakat setempat menggunakan tanah sebagai sumber daya alam kemudian tanah tersebut di tanami tanaman produksi ( Tanaman yang bisa di produksi ). Setelah tanaman itu mati, Masyarakat mengambil daun-daunya kemudian di olah kembali menjadi pupuk setelah melalui proses daur ulang.
“ PROSES DAUR ULANG adalah pengolahan kembali bahan-bahan bekas dalam bentuk sampah kering yang nilai ekonominya rendah atau bahkan tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia”.
Sampah-sampah yang bersumber dari bahan organik berupa sayuran, sisa makanan, pertanian, perkebunan, dan peternakan di golongkan sbagai sampah basah ( Sampah Organik ) yang dapat di proses secara Ilmiah. Misalnya masyarakat menjadikan daun-daunan sbagai bahan baku untuk pembuatan pupuk kompos. Hal ini merupakan salah satu usaha warga pengolahan sampah.
B. Sampah Anorganik adalah sampah yang berasal dari benda-benda yang mati, misalnya sampah plastik, besi, kaleng, kardus dsb.
Bahan Baku daur ulang , yang berupa sampah pada umunya di anggap masyarakat tidak berguna dan tidak mempunyai nilai Ekonomi. Sampah tersebut bisayanya di golongkan sebagai sampah Anorganik yang tidak dapat di proses secara ilmiah. Sampah tersebut harus di olah para warga melalui suatu proses menjadi barang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Bahkan orang-orang dapat menggunakan kembali sebagai mana layaknya semula.
Sampah-sampah bekas tersebut antara lain, Plastik, kertas, Karton, Kardus, seng, besi, logam, alumunium, kaleng, potongan kain, kaa dan Kulit. Masyarakat menghancurkan barang-barang tersebut di pabrik untuk di olah menjadi barang seperti semua atau ,menjadi barang produk lainya. Di samping itu barang –barang tersebut juga dapat di daur ulang tanpa dilebur di pabrik, namun Masyarakat merangkainya dengan sentuhan tangan yang berjiwa seni sehingga menghasilkan barang yang lebih berharga.
PENERTIBAN PEMBUANGAN SAMPAH
A. Cara – Cara / Sistem Penanggulangan Pemusnahan Sampah Yang Di Lakukan Oleh Warga Sekitar.
Untuk menindak lanjuti keadaan sumpah-sumpah di lingkungan warga desa ini.masyarakat melakukan bermacam-macam cara sistem pemusnahan sampah yang harus di lakukan oleh para warga sekitar. Cara-cara tersebut antara lain :
a. Untuk makanan ternak ; sisa sampah berupa sayuran, sisa makanan, dan sisa buah-buahan dapat di jadikan masyarakat untuk makanan ternak.
b. Untuk bahan pupuk; sampah yang membusuk akan menjadi bahan organik dan dapat digunakan masyarakat sebagai pupuk.
c. Pembakaran ; cara ini dilakukan masyarakat hanya untuk sampah-sampah yang dapat di bakar saja. Dampaknya dari pembakaran adalah munculnya asap yang dapat mengganggu lingkungan.
B. Tujuan Masyarakat mengadakan Proses Daur Ulang Sampah ini Dalah Untuk :
a. Menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman.
b. Mewujudkan rasa kepedulianya terhadap lingkungan bahwa lingkungan dapat memberi keindahan untuk kita.
c. Menciptakan masyarakat yang damai, tentram, dan Sejahtera.
C. Sistem Pengolahan Sampah ada ( 2 ) yaitu :
a. Sistem Pengelolaan Formal.
Yakni pengumpulan pengangkutan, dan pembuangan yang di lakukan oleh aparat pemerintah setempat, misalnya Dinas kebersihan dan pertamanan. Pemerintah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk menangani kegiatan ini. Disampung itu juga di sediakan Tempat Penampungan Akhir ( TPA ) untuk menampung dan mungkin mengolah sampah yang masuk. Sistem ini terdapat kelemahanya, karena sudah menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan, seringkali peran aktif dari masyarakat kurang.
b. Sistem Masyarakat In Formal.
Yakni aktivitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup dari sebagian masyarakat. Secara tidak sadar mereka berperan serta dalam kebersihan lingkungan desa seperti pemulung dan Industri daur ulang, baik jenis kertas, plastik, kaleng, seng, botol, kardus, dll. Terdapat manfaat ganda dari kegiatan pemulung yang pertama menjaga kebersihan dan yang kedua terdapat nilai ekonomi pada sampah-sampah yang di kumpulkan.
D. Akibat / Dampak Pembuangan Sampah Tidak Teratur.
Kawasan yang terdapat banyak sampah, pastilah dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan/ akibat / dampak seperti :
a. Sarang Penyakit
b. Memunculkan Bau Busuk dan
c. Dapat menganggu pandangan mata.
Oleh sebab itu, buanglah sampah pada tempat yang telah di tentukan. Jangan membuang sampah di sembarang tempat. Tempat penimbunan sampah yang terakhir pun jangan sampai menganggu lingkungan kehidupan. Di samping itu perlu di pikirkan pula cara pemusnahan sampahnya.
Rabu, 28 November 2012
Pengertian Lingkungan Hidup
Makhluk hidup dan lingkungannya adalah dua hal yang tak terpisahkan dan saling membutuhkan. Hamparan samudera, bukit, pegunungan, sungai, danau, semuanya merupakan bagian dari lingkungan alam. Lingkungan alam sendiri merupakan salah satu bagian dari lingkungan hidup. Lingkungan hidup mencakup seluruh lingkungan alam seperti lingkungan fisik, biologi, dan sosial. Itulah mengapa pengertian lingkungan hidup lebih luas daripada lingkungan alam.
Jumat, 23 November 2012
kehidupan manusia
Saat ini, ketika Anda melihat-lihat sekeliling Anda, semua dapat Anda lihat adalah tumpukan tidak dibuang dengan sampah di jalanan, sungai yang kotor, dan polusi di udara dan di darat! Lewatlah sudah hari-hari ketika lingkungan kita itu bersih dan segar. Mengapa? Apa yang terjadi pada lingkungan kita sekarang?
Apakah benar-benar mungkin untuk menjaga lingkungan yang hijau? Apakah benar-benar penting untuk tetap selalu bersih? Well, jawaban untuk pertanyaan ini adalah mutlak "Ya!" Beberapa orang berpikir bahwa menjaga kebersihan di sekitar kita adalah sulit dan mustahil. Mereka mungkin salah! Setiap orang dapat melakukan banyak cara untuk menjaga tempat kita rapi dan segar. Terlepas dari usia, tua atau muda-semua orang bisa membantu mewujudkan lingkungan hijau.
cinta lingkungan
Hakikat cinta kasih yaitu cinta boleh jadi merupakan suatu istilah yang sulit untuk dibatasi secara jelas. Kendatipun demikian, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Victor Hago, seorang punnjagga terkenal, pada satu kesimpulan,bahwa mati tanpa cita sama halnya dengan mati dengan penuh dosa.
Cinta memang sangat erat terpaut dengna kehidupan manusia. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta.Kendatipun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu padahal, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Cinta kasih mengandung arti yang berbeda-beda, misalnya istilah jatuh cinta, dilamun asamara, atau cinta kasih seorang ibu kepada bayinya, cinta kasih terhadap tanah air, cinta kasih terhadap alam, cinta kasih terhadap musik, mencintai sesame manusia seperti mencintai diri sendiri atau cinta seorang lelaki pada seorang perempuan. Semua istilah tersebut tidak sama tetapi merupakan variasi-variasi sekian banyak.
Senin, 19 November 2012
Kurangi Bencana Alam dengan Melestarikan Lingkungan
Bumi merupakan tempat berlangsungnya kehidupan, agar kehidupan ini dapat terus berkesinambunga, maka menjaga kelestarian alam pada permukaan bumi sangatlah penting. Oleh karena itu, perhatian yang khusus dalam menjaga bumi haruslah diterapkan oleh setiap individu yang tinggal di permukaan bumi, seperti bercocok tanam dan mengurangi penebangan liar.
Kurangnya kesadaran individu akan pentingnya melestarikan alam dapat menyebabkan dampak yang besar terhadap manusia dan makhluk hidup yang tidak bersalah, seperti perubahan iklim yang panjang dan bencana alam yang sering terjadi. Dalam hal ini, manusia merupakan pelaku utama atau penyebab terjadinya bencana yang sering terjadi. Untuk mengurangi bencana alam, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh manusia, diantaranya dengan melakukan reboisasi atau penghijauan yang merupakan cara untuk mengurangi bencana banjir, dengan melakukan penanaman tumbuhan maka manusia sendiri telah melakukan tugas yang Allah telah berikan, yaitu sebagai khalifah di bumi, yang artinya, manusia sebagai penjaga bumi dari kepunahan spesies, baik itu tumbuhan ataupun hewan.
Upaya Menjaga Kelestarian Alam
Usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga kelestarian potensi alam dunia, yaitu :
a) Meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber energi yang tidak akan-akan habis-habis sebagai pengganti minyak bumi atau batu bara, misalnya penggunaan energi sinar matahari, angin, geothermal, tenaga air, pasang air laut, dan sebagainya.
b) Melakukan daur ulang (recylcling), sehingga pengambilan sumber daya alam dapat diperkecil, misalnya daur ulang terhadap barang-barang bekas, seperti besi, alumunium, kertas, plastik, dan lain-lain.
c) Melakukan pengawetan terhadap sumber daya alam berupa kayu. Sebelum digunakan hendaknya diwajibkan untuk diawetkan terlebih dahulu agar daya tahan penggunaan kayu untuk bahan bangunan dapat di hemat karena kayu yang digunakan telah dapat dipakai dipakai dalam jangka waktu yang lebih lama.
a) Meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber energi yang tidak akan-akan habis-habis sebagai pengganti minyak bumi atau batu bara, misalnya penggunaan energi sinar matahari, angin, geothermal, tenaga air, pasang air laut, dan sebagainya.
b) Melakukan daur ulang (recylcling), sehingga pengambilan sumber daya alam dapat diperkecil, misalnya daur ulang terhadap barang-barang bekas, seperti besi, alumunium, kertas, plastik, dan lain-lain.
c) Melakukan pengawetan terhadap sumber daya alam berupa kayu. Sebelum digunakan hendaknya diwajibkan untuk diawetkan terlebih dahulu agar daya tahan penggunaan kayu untuk bahan bangunan dapat di hemat karena kayu yang digunakan telah dapat dipakai dipakai dalam jangka waktu yang lebih lama.
Langganan:
Postingan (Atom)